Rabu, 07 Juni 2017

REKRUTMEN

Nuraini Farah Puspa Hibatullah (230210140020)


REKRUTMEN

Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana individu-individu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas umur yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun). Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.

Sejumlah faktor-faktor biotik dan abiotik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap rekrutmen dari suatu stok. Faktor-faktor biotik termasuk banjir, musim kemarau, angin ribut, temperatur, salinitas, tingkat oksigen, lapisan kedalaman yang berbaur (mixed layer depth), kandungan unsur hara dalam air dan pertimbangan faktor lingkungan lainnya. Faktor-faktor biotik termasuk kelimpahan mangsa atau kelimpahan suplai makanan, kelimpahan pemangsa, kelimpahan pesaing (competitor), parasit dan penyakit, kanibalisme, fekunditas, ketersediaan lokasi (habitat) pemijahan, ukuran stok/pemijah, dan banyak faktor lainnya. Hubungan yang paling umum yang dipelajari dari rekrutmen adalah bagaimana hubungan antara ukuran dari  stok dan konsekuensi rekrutmennya. Pada kenyataannya bahwa efek terbesar dari perikanan tereksploitasi adalah ukuran dari stok. Dari sini, adalah sangat berpengaruh terhadap intervensi manajemen.

Berdasarkan pada situasi rekrutmen, maka Ricker (1975) menyatakan bahwa ada 3 tipe rekrutmen, yaitu:

1). Rekrutmen ujung pisau (knife edge recruitment). 
Semua ikan dari kelas umur tertentu akan mudah tertangkap pada suatu waktu tertentu, dna kemudahan tertangkapnya ini adalah sama dengan sisa hidupnya (atau sekurang-kurangnya dua tahun penuh berturut-turut).

2). Rekrutmen dengan platon (recruitment   by  platoon).  
Kemudahan    tertangkap  suatu kelas umur bertambah secara gradual dalam waktu dua tahun atau lebih, tetapi setiap tahun selama musim penangkapan setiap individu ikan tertangkap maupun lolos dari tangkapan. Jadi suatu kelas umur dapat dibagi menjadi dua platon yang berbeda, yaitu yang terrekrut dan tidak-terrekrut. Ikan pada platon terrekrut dalam hidupnya akan berukuran lebih besar dari tidak-terrekrut, akan tetapi sering terjadi tumpang-tindih ukuran. Rekrutmen platon akan menjadi jelas ketika penangkapan terhadap ikan yang melakukan suatu ruaya pemijahan ( a breeding migration) dan ikan yang matang tidak bercampur dengan yang tidak matang.

3). Rekrutmen kontinu (continuous recruitment). 
Penambahan gradual yang bertahap dari kemudahan tertangkap anggota kelas umur ikan tertentu selama dua tahun atau lebih yang mana berhubungan dengan penambahan ukuran individu ikan, atau perubahan tingkah laku ataupun distribuinya, atau juga kombinasi keduanya. Setiap individu ikan akan mudah tertangkap jika bertumbuh dan menjadi semakin tua hingga mencapai batas maksimum tertangkap.

 HUBUNGAN STOK DENGAN REKRUTMEN

  1. Jika tidak ada spawner maka tidak ada rekrutmen
  2. Semua populasi mempunyai kemampuan untuk tumbuh
  3. Populasi dibatasi oleh faktor alami
               
Ada dua model hubungan stok-rekrutmen :

  1. Tipe Ricker : rekrutmen meningkat sampai kepada maksimum stok dewasa dan kemudian menurun.
  2. Tipe Beverton-Holt : rekrutmen meningkat agak curam

 Ada 4 tipe hubungan stok rekrutmen yang umumnya digunakan, yaitu:

1). Rekrutmen bertambah ke arah suatu asimtotik (lawan dari model ini menggambarkan “lack of stock recruitment relationship”.
 2). Rekrutmen bertambah dengan suatu proporsi kepangkatan (power) dari biomasa induk atau dari jumlah telur yang dilepaskan.
3). Rekrutmen bertambah menuju ke atau berlawanan dari arah maksimum pada suatu tengah ukuran stok induk (P), menurun dengan bertambahnya nilai P.
4). Bukan ketiga tipe di atas, tetapi hubungan stok rekrutmen yang menyesuaikan dengan bentuk tipe 1, 2 dan 3 setelah simultan dari faktor-faktor lingkungan (biotik atau abiotik) dihilangkan, seperti yang dikemukakan oleh Csirke (1980) dalam Pauly (1984).

FAKTOR YANG BERPENGARUH
          Banyaknya induk petelur
          Keadaan lingkungan
          Pemangsaan
          Kompetisi

Penyebab kompensatori :
  1. Terhalangnya pemijahan karena populasi yang besar
  2. Terbatasnya tempat pemijahan yang baik
  3. Kompetisi ruang hidup antara larva dan ikan muda
  4. Kematian akibat kelaparan
  5. Kanibalisme
  6. Penyakit dan parasit
  7. Penurunan kualitas lingkungan akibat waste product →  reproduksi↓
Reproduksi dan Rekrutmen


  1. Length at Sexual Maturity   (Lm)
                =  rata-rata panjang pada saat pertama kali
                    bereproduksi
                =  panjang ikan dimana 50% betina telah matang
                                gonad
Estimasi  ® gunakan persamaan kurva logistik.
                    berdasarkan proporsi individu yang
                    matang gonad pada berbagai kelas
                    panjang
tm  =  inverse pers. Pertumbuhan von Bertalanffy








B. Length at recruitment  (Lr)
    =  mean length at recruitment
Estimasi  ®  gunakan persamaan logistic dengan membandingkan data frekuensi panjang ikan pada daerah asuhan terhadap stok dewasa. Analisis selanjutnya seperti pada selektivitas gill net.