Fungsi atmosfer adalah untuk
mengatur proses penerimaan panas yang berasal dari matahari. Yaitu dengan cara
menyerap sinar matahari kemudian memantulkan panas yang dipancarkan oleh
matahari. Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga
atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang).
Tenaga elektromagnetik dalam jendela atmosfer tidak dapat mencapai permukaan
bumi secara utuh, karena sebagian dari padanya mengalami hambatan oleh
atmosfer. Hambatan ini terutama disebabkan oleh butir – butir yang ada di
atmosfer seperti debu, uap air dan gas.
Macam-macam hambatan:
1. Debu
Debu adalah sejenis partikel, atau aerosol yang
mengambang di atmosfer. Debu dibedakan menjadi dua yaitu debu yang dihasilkan
dari kegiatan manusia seperti asap industri, pembakaran bahan bakar dan kebakaran
hutan, selanjutnya adalah debu yang dihasilkan oleh alam seperti abu vulkanik
dan debu gurun.
Debu yang berasal dari pembakaran
umumnya berukuran submicro. Partikel halus ini mendinginkan atmosfer karena
merefleksikan cahaya mahatahi kembali ke antariksa sebelum sempat memanaskan
udara. Itu berati hanya sedikit energi surya yang sampai ke permukaan dan hanya
memiliki sedikit effect signifikan terhadap energi panas.
Partikel debu alami berukuran di
atas 10 mikron menyerap radiasi matahari, lalu mengubahnya menjadi panas dan
melepaskannya ke udara. debu ini juga merefleksikan sebagian radiasi kembali ke
luar angkasa sehingga debu alami ini mendinginkan bumi sekaligus menghangatkan
atmosfer.
2 Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau
padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100
µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap
halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar.
Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di
udara. Sumber aerosol terbagi menjadi dua yaitu aerosol primer yang
biasanya dihasilkan dari debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya
angin atau partikel-partikel yang dikeluarkan dari cerobong asap dan aerosol
sekunder yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia
dari gas.
1.
Uap air
Uap air merupakan senyawa kimia
udara dalam jumlah besar. Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer
yang menguap. Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu
dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan air dalam udara
semakin besar.
1.
Awan
Awan adalah sekumpulan tetesan air
atau juga kristal es pada atmosfer yang terjadi disebabkan karena pengembunan
atau pemadatan uap air yang terdapat didalam udara setelah melampaui keadaan
yang jenuh
Komponen
atmosfer berperan dalam proses atenuasi atau penurunan intensitas radiasi
matahari yang mencapai permukaan tanah. Proses yang dominan dalam anetuasi
gelombang elektromagentik adalah: absorbsi atau penyerapan, refleksi atau pemantulan
dan refraksi atau hamburan.
Proses Hambatan:
1.
Serapan
Penyerapan adalah proses di mana
elektron dari suatu zat menyerap atau mengambil panjang gelombang peristiwa
energi. Struktur atom dan molekul dari bahan mengatur tingkat penyerapan,
bersama dengan jumlah radiasi elektromagnetik, suhu, struktur kristal padat,
dan interaksi antarmolekul. Spektrum serapan dapat diukur dari segi frekuensi,
panjang gelombang, atau bilangan gelombang mereka.
Ada dua jenis spektrum penyerapan:
spektrum serapan atom dan spektrum penyerapan molekul. Spektrum absorpsi atom
adalah spektrum yang diperoleh ketika atom-atom bebas (umumnya gas) menyerap
panjang gelombang cahaya. Spektrum penyerapan molekul di sisi lain adalah
spektrum yang terlihat ketika molekul suatu zat menyerap panjang gelombang
cahaya (umumnya ultraviolet atau sinar tampak).
3 .
Hamburan
Hamburan adalah pantulan ke segala arah yang disebabkan
oleh benda-benda yang permukaannya kasar dan bentukannya tidak menentu, atau
oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum
elektromagnetik yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke permukaan bumi
disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan adalah
spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7
mikrometer. Hamburan dapat terjadi karena
partikel-partikel penghambur yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan
ukuran panjang gelombang radiasi yang dihambur. Terdapat 5 jenis hamburan di
atmosfer yaitu:
1. Hamburan umum
adalah hamburan ke semua arah yang terjadi bila radiasi mengenai
partikel-partikel yang ada dalam atmosfer.
2. Hamburan
rayleigh adalah hamburan yang terjadi pada partikel-partikel kecil yang
diameternya lebih kecil dari panjang gelombang radiasi datang. Hamburan yang
terjadi adalah hamburan balik, jadi berlawanan dengan arah radiasi datang.
Apabila cuaca cerah berarti ukuran partikel kecil sehingga panjang gelombang
yang banyak dihamburkan adalah cahaya biru, selanjutnya ukuran partikel
menentukan jenis cahaya yang dihamburkan dan dikenal dengan hamburan selektif. Hamburan
Rayleigh adalah hamburan
elastis dari cahaya atau radiasi elektromagnetik lain oleh partikel lain dengan
jauh lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya, yang bisa berupa suatu atom
atau molekul. Hal ini dapat terjadi ketika cahaya melawati benda padat yang transparan
dan cairan, tetapi yang paling menonjol terlihat pada gas.
3. Hamburan mie
adalah hamburan yang terjadi pada partikel-partikel dengan diameter hampir sama
dengan panjang gelombang radiasi. Hamburan yang terjadi hampir seluruhnya
searah dengan arah datangnya radiasi.
4. Hamburan non
selektif adalah hamburan yang tidak tergantung pada panjang gelombang dan
arah radiasi. Biasanya dihamburkan oleh partikel-partikel besar dengan diameter
jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi.
5. Hamburan
atmosfer adalah hamburan yang terjadi di atmosfer, merupakan gabungan dari
berbagai hamburan sebagai fungsi dari kondisi atmosfer atau ukuran partikel
yang ada di atmosfer.
Pengaruh hambatan
pada penginderaan jarak jauh:
-
Terganggunya proses pengambilan data
dari jarak jauh dalam bidang-bidang tertentu.
Sumber :
Endarto,
Danang. dkk. 2009. Geografi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Hartono, 2009, Geografi
3 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas
/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, h. 20 – 26.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar